 |
| Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus |
RADAR POS, AMBON - Rencana Pengembangan kecamatan Fena-fafan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh pemerintah kabupaten Buru Selatan memang sudah mulai di kerjakan dan proses ini sudah mulai di kerjakan di Desa Mngeswaen Kecamatan Fena Fafan.
Namun program ini ternyata menimbulkan menimbulkan tanda tanya besar dikalangan masyarakat dan mahasiswa yang melihatnya sebagai sebuah upaya yang berdampak buruk bila tidak memperhatikan kepentingan masyarakat di Kecamatan Fena Fafan
Hal tersebut diungkapkan Efendy Solissa Ketua Gerakan Mahasiswa Fena Fafan (GEMA FAFA) kepada wartawan Minggu (01/09/2019).
Diungkapkan Soulisa dirinya selaku ketua GEMA FAFA dan seluruh anggota menolak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini di lakukan di Fena Fafan, lantaran pada dasarnya adalah sebuah upaya terselubung untuk memasukan Transmigran baik lokal maupun nasional di Kecamatan Fena Fafan
"kami minta supaya pemerintah daerah Buru Selatan harus lebih Fokus untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) khusus untuk masyarakat di Fena Fafan agar program kawasan ekonomi khusus ini dikelolah oleh masyarakat yang berdomisili di kecamatan Fena Fafan. Saya melihat, KEK ini apabila dilaksanakan maka akan berpotensi besar untuk merusak tatanan Adat-istiadat serta kearifan Lokal pulau buru, " jelas Soulisa.
Senada dengan itu, Moksen Solissa Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mngeswaen (IPMM) program kawasan ekonomi khusus ini sudah mulai di kerjakan proyek persawaan seluas 25 hektar di desa mngeswaen dan program ini belum disosialisasikan kepada masyarakat,
"Dengan lahan sebesarnya ini kami menduga kuat pasti adanya transmigrasi dan hal ini juga akan merusak budaya dan adat istiadat karena desa Mngeswaen merupakan pusat Pemerintahan adat Magugul Mehe Lalen. maka kami Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Menolak Proyek yang sementara ini di kerjakan di desa Mngeswaen dan kami minta agar Pemda harus siapkan SDM masyarakat Mngeswaen biar mereka sendiri yang kelolah, " tegasnya.
0 Comments:
Posting Komentar