RADAR POS, TUAL - Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tual Menggelar Pameran dengan Tajuk Panen Hasil yang digelar di Pelataran Kantor Dikbud Kota Tual, Sabtu (05/11/2022). Selain diikuti oleh Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, pameran ini juga diikuti oleh SMA - SMK.
Dari 5 Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan yang diundang ternyata hanya SMK Luswed Yang paling siap, dan ditunjuk untuk mewakili SMA - SMK oleh Kacab Dinas Dikmen & Diksus Kota Tual, Samsudin Rumaf, S.Pd Pada Pameran dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional Tahun 2022.
Kerajinan tangan yang dipamerkan antara lain, kuliner lokal seperti keripik Enbal, Aneka Jajanan Berbahan dasar Rumput Laut Seperti Stik, Abon Ikan, Bakso Rasa Rumput Laut dan Minuman olahan dari Rumput Laut.
Selain itu ada berbagai macam aksesoris menari seperti gantungan kunci dan sepatu tas dengan motif khas Kepulauan Kei.
Kepada Media ini Kepala SMK Luswed Tual, Ija Rumra katakan, proses pendidikan di sekolah tidak hanya soal akademik, tetapi bagaimana mendidik siswa-siswi untuk terampil sehingga nantinya memiliki bekal Kewirausahaan.
Model Pendidikan seperti ini merupakan salah satu terobosan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk mempersiapkan siswa-siswi SMK ketika mereka lulus dan terjun ke masyarakat.
Rumra melanjutkan, diera globalisasi dan Digitalisasi saat ini kental dengan kompetisi.
"Mereka yang bertahan yaitu yang kreatif, inovatif, punya ketrampilan sehingga bisa bersaing," ungkapnya.
Pihak Sekolah berperan penting untuk menjawab tantangan Globalisasi dan Digitalisasi yakni mempersiapkan Lulusan yang Terampil dan Kreatif.
"Saat ini Tingkat pengangguran semakin tinggi, banyak lulusan, D III, sarjana tidak punya pekerjaan. Solusinya apa..? Salah satunya ialah berwirausaha," ucapnya.
Lanjutnya, Materi Prakarya dan Kewirausahaan menjadi bagian penting disamping Kompetensi Keahlian yang ada di SMK Luswed Tual dalam proses menyiapkan siswa-siswi ketika terjun ke masyarakat atau dunia kerja/usaha.
Ia mengatakan, Kurikulum Merdeka ini menitikberatkan pengajaran mataq pelajaran prakarya dan kewirausahaan lebih bersifat student-centered (terpusat pada siswa).
Siswa yang lebih aktif sedangkan guru sebagai fasilitator sekaligus motivator, agar potensi siswa dikembangkan secara bebas untuk menghasilkan karya yang beragam sembari tetap menerapkan karakter positif sehingga tercipta Profil Pelajar Pancasila dalam dirinya.
"Pihaknya berkomitmen akan terus memotivasi para siswa dan menyediakan wadah serta memberi kesempatan bagi siswa untuk terus berkarya menuangkan Ide dan menghasilkan sesuatu yang bernilai yang selaras dan sejalan dengan Program Teaching Factory pada Jenjang Pendidikan SMK," tutupnya. (team)
0 Comments:
Posting Komentar