Ketua Harian Gugus Tugas Pecepatan dan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang
RADAR POS, AMBON - Pemerintah Provinsi Maluku akan melakukan pembatasan masuk keluar orang, seluruh pelabuhan di Pulau Ambon dan pelabuhan regional.

"Jadi intinya, kami tidak menutup, tetapi hanya melakukan pembatasan masuk keluar orang ke Maluku, dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon," kata Sekda Maluku, Kasrul Selang yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Maluku, usai pertemuan dengan DPRD provinsi Maluku, Rabu (15/04/2020).

Dijelaskan Pemprov Maluku telah menerima rekomendasi DPRD, yang diantaranya telah dilaksanakan namun untuk menutup Pelabuhan Yos Soedarso Ambon dan Pelabuhan Regional perlu Koordinasi.

Menurutnya ada 2 permintaan DPRD yang belum dilaksanakan yaitu menutup pelabuhan Yos Sudarso Ambon serta pertimbangan menutup juga pintu-pintu pelabuhan regional.

Untuk kedua poin tersebut, menurut Selang tidak langsung dilakukan, karena perlu berkoordinasi dan berkonsultasi. Saat ini hanya melakukan pembatasan namun untuk kapal pengangkut barang, bisa berlabuh

Ia menambahkan, sejumlah pelabuhan di Pulau Ambon yang akan dibatasi seperti, Pelabuhan Yos Sudarso, Slamet Riyadi, Dermaga Feri Galala, Liang dan Tulehu serta lainnya, namun soal mekanismenya, akan dibicarakan kemudian.

"Mekanismenya setelah ini kami akan rapat, kebetulan di pulau Ambon ini ada dua kepala daerah yaitu walikota dan bupati. Setelah ini kami akan mensosialisasikan lagi hasil pertemuan dengan DPRD yang membawa konsekuensi kurang mengenakan bagi pelaku perjalanan," ungkapnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku akan mempersiapkan segala hal secara matang, jika pembatasan itu benar-benar dilakukan.

"Ini sebenarnya adalah upaya, menghentikan penyebaran dan penularan Covid-19 ke daerah lain. Saya kira semua ini bisa berjalan dengan baik, jika masyarakat ikut berpartisipasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meykel Pontoh.

Dinkes, kata dia, akan mengidentifikasi warga yang di karantina di  rumah. Menurutnya, jika masyarakat lebih banyak keluar, maka akan menyulitkan tenaga kesehatan.

"Karena kita sudah tidak bisa membedakan, apakah yang di rumah ini ada yang positif atau diluar. Ini yang membuat mata rantai penyebaran Covid-19 tidak bisa kita putuskan," ujarnya. (**)

0 Comments:

Posting Komentar

 
Radar Pos © 2015. All Rights Reserved.
Top