RADAR POS, TNS - Fenomena kejadian yang Objektif yang terjadi di Desa akibat Sungai yang semakin melebar luas serta memberi potensi untuk tergusurnya tanah mengakibatkan pemukiman masyarakat akan terdampak banjir.

Hal ini dikatakan, DR. David Latumahina, M.Si Tokoh Masyarakat Bumei serta Tokoh Pendidikan Kristen saat diwawancarai Media ini pada, Rabu (29/05/2024).

Dirinya mangatakan, maka seharusnya baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah (Malteng) maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku terkhususya Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku dapat memperhatikan penaganan pelebaran-pelebaran Sungai tersebut agar tidak merembet ke pemukiman masyarakat.

"Hal ini harus segera diperhatikan. Dikarenakan terkait dengan kepentingan masyarakat banyak terkhususnya di Negeri Bumei Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) yang berdekatan langsung dengan Sungai/Kali Wai Tone yang berbatasan dengan Negeri Waru punya potensi dengan curah hujan yang tinggi dapat merusak dan berdampak buruk," katanya.
Ditanya soal jarak sungai ke rumahnya, dirinya katakan, sekitar 75 meter dan ia sudah tinggal/mendiami di Negeri Bumei dari tahun 2009. Namun sekarang sudah tersisah sekitar 25 meter jarak sungai ke pemukiman warga akibat pengikisan "Erosi" dikarenakan kondisi air selalu berpindah-pindah.

Sehingga, perlu dibatasi dan penanganan itu tidak sederhana, karna perlu Anggaran besar untuk melakukan Normalisasi dengan ketergantungan Pemkab Malteng saja itu sangat terbatas.

Untuk itu, perlu penanganan yang Komperhensip atau menyeluruh dengan keterlibatan Pemprov Maluku secara khusus agar penanganan terkait dengan kebutuhan Anggaran perbaikan batas-batas Sungai bisa ditangani secara baik.

"Selaku Akademisi harus menyampaikan Informasi ini, dirinya mengharapkan agar segera dilakukan penanganan dikalau curah hujan tahun ini debitnya air tinggi akan merembet ke pemukiman warga. Demikian perlu penaganan secara serius dan cepat untuk pembuatan bronjong," pungkasnya. (RPT)

0 Comments:

Posting Komentar

 
Radar Pos © 2015. All Rights Reserved.
Top