Ilustrasi |
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Senin (21/01/2019) mengatakan yang mendorong terjadi peningkatan ekonomi Maluku tahun 2019 adalah akan ada dampak dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bulan April 2019, kampanye dan seterusnya akan mendorong konsumsi, khususnya konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga untuk kebutuhan pelaksanaan kampanye.
Kemudian juga konsumsi rumah tangga sepertinya masih cukup baik serta yang lainnya, berdasarkan survey dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia kepada survey konsumen dimana proyeksi para konsumen melihat bahwa konsumsi akan meningkat.
“Survey yang kita lakukan terhadap para konsumen khususnya untuk konsumen barang yang habis pakai,” katanya.
Menurut Pramasudi, tahun 2018 lalu Pemprov Maluku membentuk Tim Peningkatan Ekspor dimana selalu ekspor melalui Denpasar, Surabaya dan Jakarta, kini sejak triwulan empat sudah banyak yang ekspor dari Ambon khusus Perikanan ke Jepang, Hongkong dan Amerika Serikat.
“Jadi produk-produk Perikanan ini akan terus didorong menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Maluku tahun 2019,” katanya.
Kalau semakin banyak yang ekspor dari Ambon, harapannya volume ekspor termasuk omzet dari perusahaan Perikanan akan meningkat, sehingga kebutuhan tenaga kerja serapannya juga semakin banyak.
Selain itu, tahun 2019 terjadi kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 8,03 persen, juga kenaikan Gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), serta kebijakan Pemerintah akan ada Dana Kecamatan, selain Dana Desa.
“Ini yang membuat stimulus-stimulus perekonomian Maluku bisa berkembang, termasuk akan didorong terus sektor Pariwisata. Hal ini yang membuat kita optimis ekonomi Maluku tahun 2019 akan lebih baik dari 2018,” ucapnya
0 Comments:
Posting Komentar