RADAR POS, AMBON - Walikota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena, M.Si menegaskan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi Kota Ambon.

Hal itu dikatakan dalam sambutannya pada pembukaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) EXPO 2025. Yang berlangsung digedung DPRD Kota Ambon pada, Senin (18/08/2025).

Walikota menyebutkan, meski Kota Ambon tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah seperti daerah lain, ekonomi Kota tetap tumbuh positif berkat kekuatan sektor riil, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan industri kreatif.

"Data mencatat, pertumbuhan ekonomi Kota Ambon pada tahun 2024 mencapai 5,9%, sementara di triwulan I tahun 2025 tercatat sebesar 5,25%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional maupun Provinsi Maluku," kata Wattimena.

Ini patut kita syukuri. Karena ditengah keterbatasan SDA, tetapi Kota Ambon tetap eksis dengan kekuatan industri kreatif dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Dirinya menambahkan, salah satu dari 17 program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon adalah penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

"Pemkot memberikan apresiasi atas inisiatif DPRD menggelar EXPO 2025 dengan Tema: "Bergerak Bersama Untuk Ambon Maju". Yang selaras dengan tema peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia (RI), HUT Ke-80 Provinsi Maluku, serta HUT Ke-450 Kota Ambon," ucap Wattimena.

Menurut Walikota, kolaborasi dan sinergi menjadi kunci dalam pembangunan. Pemkot tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus bersama DPRD, TNI-Polri, Lembaga Peradilan, Perbankan, dan seluruh elemen masyarakat.

"Kalau kerja kita sendiri-sendiri, hasilnya terbatas. Tapi kalau kita bergerak bersama, saya yakin Kota Ambon akan lebih maju kedepan," tambah Wattimena.

Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa kegiatan EXPO tidak boleh sekadar menjadi ajang pamer produk, tetapi harus berdampak langsung pada peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Walikota, bahkan berharap seluruh anggota DPRD menjadi pembeli utama produk lokal.

"Kalau ada 44 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ikut, minimal mereka harus pulang dengan Omzet 3 sampai dengan 4 juta rupiah. Saya yakin DPRD akan borong semua barang," ujar Wattimena.

Walikota berharap, kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda rutin sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

"Mimpi kita mewujudkan Ambon yang manis, inklusif, toleran, dan berkelanjutan hanya bisa tercapai bila semua pihak terlibat aktif," demikian Wattimena. (RP-02)

0 Comments:

Posting Komentar

 
Radar Pos © 2015. All Rights Reserved.
Top