Dalam penyampaiannya, Wattimena menyampaikan bahwa peringatan WCD menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Dirinya, menekankan bahwa keterlibatan semua elemen masyarakat dari pemerintah, swasta, hingga individu sangat penting dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Ambon.
"Membersihkan sampah hanyalah langkah awal. Tantangan utama adalah mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara benar dan berkelanjutan," kata Wattimena.
Walikota juga menargetkan penanganan sampah dapat dituntaskan dalam dua tahun pertama masa kepemimpinannya.
Selain 9 truk yang baru dioperasikan, Pemkot Ambon saat ini tengah menjajaki peluang bantuan tambahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta maupun pihak swasta.
“Kalau kita bisa memiliki hingga 50 dump truck, saya yakin persoalan sampah di Kota Ambon bisa tertangani secara optimal," ucap Wattimena.
Lebih lanjut, Wattimena menyoroti peran lebih dari 7.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Ambon untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah dilingkungan masing-masing.
Ia juga meminta para camat, lurah, dan kepala desa untuk aktif menggaungkan gerakan peduli lingkungan diwilayah mereka.
“Tidak cukup hanya disuarakan dari Balai Kota. Ini tanggungjawab bersama. Mari kita bersihkan lingkungan sebagai wujud kepedulian terhadap alam tempat kita tinggal," demikian Wattimena.
World Cleanup Day sendiri merupakan gerakan global yang melibatkan jutaan relawan diberbagai negara untuk bersama-sama membersihkan lingkungan dari sampah. Tahun ini, Kota Ambon menunjukkan komitmennya melalui aksi nyata dan peningkatan fasilitas kebersihan demi masa depan yang lebih bersih dan lestari. (RP-02)
0 Comments:
Posting Komentar