Istana mini Banda Neira yang merupakan gedung bersejarah, menjadi saksi tokoh-tokoh pejuang Indonesia diasingkan di Banda Neira salah satunya adalah Bung Hatta Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) pertama.
Anggota Paskibra berjumlah 24 siswa dari Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Banda, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Banda, MAN 4 Maluku Tengah (Malteng) dan MA Sayrun yang terpilih, dilatih dan dibina, guna menanamkan kedisiplinan serta menumbuhkan rasa percaya diri, untuk siap mengemban tugas dan tanggungjawab sebagai paskibraka yang secara resmi dikukuhkan.
Camat Kecamatan Banda, R.A. Handayani Hasanussy mengukuhkan paskibraka menuturkan, terima kasih kepada pelatih dari Koramil 1502-01 Banda dan Polsek Pp Banda, yang sudah melatih pasukan paskibraka untuk menjalankan tugas dengan hati, jiwa dan kebanggaan, sebab bukan hanya menaikan bendera yang berkibar dilangit Banda Neira tetapi Doa seluruh rakyat Indonesia.
"Saya juga sangat berterima kasih kepada panitia yang begitu semangat mensukseskan perayaan hari Kemerdekaan RI ke-80 tahun," kata Hasanussy.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Banda, Ridwan Wailussy S, Hi memimpin doa juga mengatakan, kita sama-sama mendoakan untuk pasukan paskibraka yang diberikan tanggungjawab mengibarkan bendera sang saka merah putih semoga tidak ada halangan dan rintangan serta mendoakan leluhur.
"Khususnya para pejuang kemerdekaan RI yang sudah mengorbankan jiwa dan pikiran untuk Indonesia, sehingga kedepan kita dijauhkan dari segala musibah serta menjadi Negara Indonesia yang adil dan makmur," ucap Wailussy.
Adapun rangkaian acara pembacaan doa tahlilan dan renungan membuat pasukan paskibraka menangis meminta restu dari orang tua dan memaafkan atas kesalahan mereka untuk mengikhlaskan mengibarkan sang saka merah putih di Bumi Andansari.
Turut hadir Camat Kecamatan Banda, Muspika, Tokoh Agama, Pasukan Paskibraka beserta orang tua dan Panitia perayaan 17 Agustus Kecamatan Banda. (team)
0 Comments:
Posting Komentar